Mazda membuktikan mereka masih akan tetap eksis di Indonesia. Mazda masih akan memperkenalkan model terbaru pada 2017 mendatang.
"Model baru pasti ada, berapa unitnya masih belum bisa ngomong," kata Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia (MMI), Astrid Ariani Wijana kepada detikOto.
Besar kemungkinan mobil itu adalah SUV Mazda CX-3. Mazda sudah mengajak detikOto menjajalnya beberapa waktu lalu. Mobil juga sudah dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show beberapa bulan lalu.
Astrid menambahkan, jika bicara soal penurunan penjualan Mazda, hal ini juga dialami oleh pabrik lainnya.
"Jualan kita tiap bulan? 5.000-an unit sampai September 2016, tapi kita belum tahu hasil akhirnya karena ini belum tutup tahun. Kan periode kita itu Januari-Desember. Memang ada penurunan penjualan, tapi hal ini juga dialami oleh semua pabrikan," ujar Astrid.
Namun Astrid yakin performa Mazda di Indonesia masih bisa terus meningkat. Karena saat ini konsumen Indonesia sudah pintar memilih produk terbaik.
"Konsumen Indonesia kini sudah mulai pintar, mereka tidak hanya berpatok pada satu brand saja, karena konsumen akan mencari informasi berlebih, melihat fitur, barang, test drive. Market berubah, jadi apapun yang kita lakukan kita harus lakukan secara bertahap untuk menghadapi kondisi ini," tambahnya.
Kini dengan beralihnya bisnis distribusi dan suku cadang dari PT Mazda Motor Indonesia ke Eurokars Motor Indonesia, hal itu diyakini Astrid akan membuat Mazda lebih maju di Indonesia.
"Jadi kami melihat jika kami terlambat mengubah strategi, dan salah menganggapi perubahan situasi. Ini bisa saja membahayakan, dan yang kami lakukan sekarang untuk sesuatu di masa depan untuk perubahan lebih baik," kata Astrid.
Apa harapan Mazda Motor Indonesia, saat Mazda berada di bawah Eurokars ya?
"Harapan MMI? Prinsipnya ini untuk brand Mazda, brand semakin kuat, makin mengerti apa yang dibutuhkan konsumen, dan juga tentunya diharapkan model-model Mazda makin banyak yang beredar di Indonesia. Menambah investasi dengan mendirikan pabrik? Yang itu saya tidak bisa menjawab, ini saya belum bisa jawab," ujar Astrid.
Astrid juga menambahkan, peralihan bisnis ini tidak membuat Mazda menggelar diskon besar-besaran untuk setiap unitnya.
"Diskon? Tidak ada yang berlebihan, normal saja. Itu sih ke diler. Tapi kaya gini, misalnya kalau dilihat mazda tidak kemana-mana, dari sisi kita saja kita masih tetap sibuk. Di bulan November saja, kita masih sibuk dengan berbagai pameran. Desember juga ada, iklan masih berjalan, semua program-program masih berjalan, jadi benar-benar tidak ada yang berubah," katanya.
"Karena ini memang hanya langkah Mazda untuk memperkuat brand dan semua aktivitas lainnya untuk di plot-plot itu akan tetap berjalan. Sampai karyawannya saja dibawa, kantor kami tetap di sini," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar